Sebagai seorang blogger yang doyan main game, aku wajib punya dua smartphone. Satu buat nulis sama ngambil foto, satu lagi buat main game. Dua Smartphone jadi wajib, karena kegiatan aku yang multitasking harus didukung dengan baterai Smartphone yang juga tahan lama.
Sebenarnya punya dua Smartphone itu tak praktis. Selain bikin tas penuh, kadang aku juga lupa meletakkan salah satunya kalau sedang asik bermain game, menulis, atau saat mengambil foto. Makanya aku butuh smarthphone yang bisa menggabungkan hobi-hobi tersebut.
Sayangnya, smartphone yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhanku yang multitasking itu susah banget dicari. Smartphone yang digunakan untuk beberapa pekerjaan sekaligus cenderung membutuhkan daya yang besar. Dengan daya baterai yang seadanya, aku harus terus-menerus mengisi daya di tengah aktifitasku main game, atau lagi nulis blog.
Mengisi daya sambil menggunakan smartphone sama sekali tak dianjurkan. Resiko-resiko yang harus ditanggung pengguna cukup beragam. Mulai dari smartphone yang jadi cepat rusak, sampai kemungkinan meledak. Itu sebabnya aku lebih milih menggunakan dua smartphone untuk memenuhi masing-masing kebutuhan, dibanding mengandalkan satu smartphone untuk mengakomodir semua pekerjaan. Walaupun tidak praktis, namun sejauh ini masih lebih aman.
Selain soal aman, tentu aspek kenyamanan juga sangat dibutuhkan untuk memilih Smartphone. Smartphone yang aku gunakan sekarang cukup sederhana. Secara umum belum bisa memenuhi kebutuhanku untuk main game, atau menulis blog. Layarnya terbilang kecil, hanya lima inch saja.
Sementara RAM nya juga masih terlalu kecil untuk kebutuhan main game, atau olah foto digital. Kalau menggunakan aplikasi yang terlalu berat, smartphoneku sering error sendiri. Kadang-kadang harus dimatikan dulu untuk mengembalikan performanya. Kalau sudah begitu, hasil kerja olah foto digital yang aku kerjakan untuk keperluan Blog jadi hilang. Harus mulai dari awal lagi deh. Benar-benar tak nyaman untuk dipakai untuk keperluan multimedia, apalagi untuk main game.
Sebenarnya punya dua Smartphone itu tak praktis. Selain bikin tas penuh, kadang aku juga lupa meletakkan salah satunya kalau sedang asik bermain game, menulis, atau saat mengambil foto. Makanya aku butuh smarthphone yang bisa menggabungkan hobi-hobi tersebut.
Sayangnya, smartphone yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhanku yang multitasking itu susah banget dicari. Smartphone yang digunakan untuk beberapa pekerjaan sekaligus cenderung membutuhkan daya yang besar. Dengan daya baterai yang seadanya, aku harus terus-menerus mengisi daya di tengah aktifitasku main game, atau lagi nulis blog.
Asus ZenFone Max Pro M1 |
Mengisi daya sambil menggunakan smartphone sama sekali tak dianjurkan. Resiko-resiko yang harus ditanggung pengguna cukup beragam. Mulai dari smartphone yang jadi cepat rusak, sampai kemungkinan meledak. Itu sebabnya aku lebih milih menggunakan dua smartphone untuk memenuhi masing-masing kebutuhan, dibanding mengandalkan satu smartphone untuk mengakomodir semua pekerjaan. Walaupun tidak praktis, namun sejauh ini masih lebih aman.
Selain soal aman, tentu aspek kenyamanan juga sangat dibutuhkan untuk memilih Smartphone. Smartphone yang aku gunakan sekarang cukup sederhana. Secara umum belum bisa memenuhi kebutuhanku untuk main game, atau menulis blog. Layarnya terbilang kecil, hanya lima inch saja.
Sementara RAM nya juga masih terlalu kecil untuk kebutuhan main game, atau olah foto digital. Kalau menggunakan aplikasi yang terlalu berat, smartphoneku sering error sendiri. Kadang-kadang harus dimatikan dulu untuk mengembalikan performanya. Kalau sudah begitu, hasil kerja olah foto digital yang aku kerjakan untuk keperluan Blog jadi hilang. Harus mulai dari awal lagi deh. Benar-benar tak nyaman untuk dipakai untuk keperluan multimedia, apalagi untuk main game.
Solusi Atau Penanganan
Setelah cuaca cerah seharian, langit senja hari jadi penuh dengan warna. Mega-mega di ufuk barat rumah menyajikan pemandangan berwarna emas, bercampur jingga, yang semakin turunnya matahari semakin menghipnotis. Nuansa semakin syahdu, mengantar aku jadi ingin tidur nyaman di sofa tempatku terbaring santai meletakan kepala.
Lampu di dalam rumah belum dinyalakan, sementara sinar matahari yang tadi mulai redup perlahan-lahan menghilang. Aku menikmatinya sejenak, sebelum HP dalam genggamanku mendadak bergetar. Mengagetkan saja. Sambil menggerutu karena kenyamananku terganggu, aku mengecek pesan yang baru saja masuk. Ternyata dari Desy, teman kecilku yang mau ngajak makan malam di Lapangan Merdeka, Medan.
“Oke, ketemu di lokasi aja ya,” jawabku membalas pesannya.
Malas-malasan aku bangkit dari sofa, bersiap-siap sebentar menuju tempat janjian makan malam. Kayaknya ketiak sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap. Karena itu aku mandi dulu. Setelah berpakaian, kusambar dua Smartphone kesayanganku, sebelum akhirnya berhambur ke Lapangan Merdeka.
Lampu di dalam rumah belum dinyalakan, sementara sinar matahari yang tadi mulai redup perlahan-lahan menghilang. Aku menikmatinya sejenak, sebelum HP dalam genggamanku mendadak bergetar. Mengagetkan saja. Sambil menggerutu karena kenyamananku terganggu, aku mengecek pesan yang baru saja masuk. Ternyata dari Desy, teman kecilku yang mau ngajak makan malam di Lapangan Merdeka, Medan.
“Oke, ketemu di lokasi aja ya,” jawabku membalas pesannya.
Malas-malasan aku bangkit dari sofa, bersiap-siap sebentar menuju tempat janjian makan malam. Kayaknya ketiak sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap. Karena itu aku mandi dulu. Setelah berpakaian, kusambar dua Smartphone kesayanganku, sebelum akhirnya berhambur ke Lapangan Merdeka.
Desy ternyata udah sampai duluan di tempat janjian. Beberapa makanan pesanannya sudah disajikan di meja. Tapi sepertinya belum ada satupun makanan itu yang disentuh olehnya. Desy masih asik memelototi layar smarthone yang digenggam dengan kedua tangannya.
“Udah lama?” sapaku memulai pembicaraan.
“Hmmmmmm,” ujarnya sambil mengangguk sekilas, sementara pandangannya tak pindah dari layar Smartphone.
Aku diam sebentar memperhatikan gelagat Desy. Dia keliatan seperti anak kecil yang tengah tertarik terhadap hal yang baru dikenalinya. Matanya tak pindah-pindah dari layar Smartphone, sementara dua tangannya menggenggam Smarthone itu di kedua sisi terpanjangnya. Kayaknya Desy agi asik main game.
“Main apaan?” Tanyaku.
Bukannya menjawab, Desy malah memonyongkan bibirnya. Kelihatan seperti gemas karena salah satu stage dalam game yang tak bisa dia taklukan. Sesekali tangannya diusapkan di celana, seperti mengelap keringat karena terlalu lama menggengam Smartphone. Selain itu, aku dicuekin habis-habisan.
Kadang aku coba buka topik pembicaraan. Desy sepertinya tak terlalu memperhatikan. Dia hanya sepintas menatapku sambil menimpali pembicaraan. Makanya jadi tidak nyambung sama sekali. Aku kesal dan mau pamit untuk pulang. Tapi dia menahanku dan meletakkan smartphone gaming miliknya.
"Kenapa suntuk? Biasanya kau juga main game kalau aku main game. Mana smartphone mu?," tanya Desy.
Aku pun bercerita tentang kendala smartphone, seakan-akan sedang konsultasi dengan dokter. Desy yang hobi bermain game dan pakar di bidang smartphone, tentunya paham dengan maksudku. Apalagi dia tahu semua hobiku. Aku yakin pasti Desy akan memberikan solusi yang sangat tepat.
“Udah lama?” sapaku memulai pembicaraan.
“Hmmmmmm,” ujarnya sambil mengangguk sekilas, sementara pandangannya tak pindah dari layar Smartphone.
Aku diam sebentar memperhatikan gelagat Desy. Dia keliatan seperti anak kecil yang tengah tertarik terhadap hal yang baru dikenalinya. Matanya tak pindah-pindah dari layar Smartphone, sementara dua tangannya menggenggam Smarthone itu di kedua sisi terpanjangnya. Kayaknya Desy agi asik main game.
“Main apaan?” Tanyaku.
Bukannya menjawab, Desy malah memonyongkan bibirnya. Kelihatan seperti gemas karena salah satu stage dalam game yang tak bisa dia taklukan. Sesekali tangannya diusapkan di celana, seperti mengelap keringat karena terlalu lama menggengam Smartphone. Selain itu, aku dicuekin habis-habisan.
Kadang aku coba buka topik pembicaraan. Desy sepertinya tak terlalu memperhatikan. Dia hanya sepintas menatapku sambil menimpali pembicaraan. Makanya jadi tidak nyambung sama sekali. Aku kesal dan mau pamit untuk pulang. Tapi dia menahanku dan meletakkan smartphone gaming miliknya.
"Kenapa suntuk? Biasanya kau juga main game kalau aku main game. Mana smartphone mu?," tanya Desy.
Aku pun bercerita tentang kendala smartphone, seakan-akan sedang konsultasi dengan dokter. Desy yang hobi bermain game dan pakar di bidang smartphone, tentunya paham dengan maksudku. Apalagi dia tahu semua hobiku. Aku yakin pasti Desy akan memberikan solusi yang sangat tepat.
"Ini ada smartphone terbaru. Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1. Dijamin cocok buat kamu," kata Desy.
Kemudian Desy lanjut menjelaskan tentang ASUS varian ZenFone Max Pro M1 yang memiliki spesifikasi identik. Ketiganya sama-sama memiliki layar 6 inci dengan resolusi full HD+ (2.160 x 1.080 piksel, 18:9). Selain itu dibekali dengan Prosesor Qualcomm Snapdragon 636 dan baterai 5.000 mAh. Jadi menurut Desy, bisa memudahkan aku dalam main game maupun nulis blog di smartphone.
Fitur pemindai sidik jari dan face recognition, juga ada dalam Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1. Fitur itu untuk mengunci dan membuka kunci perangkat dengan pengenalan wajah pengguna. Jadi, sangat aman dari pembajakan smartphone (aku korban dari adik-adikku yang suka bajak handphoneku). Asus ZenFone Max Pro M1 juga didukung fitur quick charge 4.0 sehingga membutuhkan waktu 1 jam hingga 1 jam 30 menit untuk terisi penuh.
Saat dipakai seharian, baterainya mampu bertahan hingga 13 jam 50 menit. Dengan aktivitas pemakaian layar mencapai 11 jam 20 menit. Luar biasa canggihnya Asus ZenFone Max Pro M1 ini karena hemat baterai. Aku jadi semakin tertarik.
Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1 tersedia dalam tiga versi yang dibedakan berdasarkan konfigurasi RAM, memori penyimpanan, dan kamera. Varian tertinggi memiliki RAM dan memori internal, 6 GB/64 GB. Kamera ganda di punggungnya memiliki resolusi 16 megapixel dan 5 megapixel, sementara kamera depan 16 megapixel.
Varian kedua dengan RAM dan storage, 4 GB/64 GB. Kamera gandanya terdiri dari resolusi 13 megapixel dan 5 megapixel, lalu kamera depannya 8 megapixel. Sedangkan ZenFone Max Pro M1 varian ketiga dibekali RAM dan storage, 3 GB/32 GB. Konfigurasi kameranya 13 megapixel dan 5 megapixel di punggung, serta 8 megapixel di depan.Asus ZenFone Max Pro M1 |
Kemudian Desy lanjut menjelaskan tentang ASUS varian ZenFone Max Pro M1 yang memiliki spesifikasi identik. Ketiganya sama-sama memiliki layar 6 inci dengan resolusi full HD+ (2.160 x 1.080 piksel, 18:9). Selain itu dibekali dengan Prosesor Qualcomm Snapdragon 636 dan baterai 5.000 mAh. Jadi menurut Desy, bisa memudahkan aku dalam main game maupun nulis blog di smartphone.
Fitur pemindai sidik jari dan face recognition, juga ada dalam Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1. Fitur itu untuk mengunci dan membuka kunci perangkat dengan pengenalan wajah pengguna. Jadi, sangat aman dari pembajakan smartphone (aku korban dari adik-adikku yang suka bajak handphoneku). Asus ZenFone Max Pro M1 juga didukung fitur quick charge 4.0 sehingga membutuhkan waktu 1 jam hingga 1 jam 30 menit untuk terisi penuh.
Saat dipakai seharian, baterainya mampu bertahan hingga 13 jam 50 menit. Dengan aktivitas pemakaian layar mencapai 11 jam 20 menit. Luar biasa canggihnya Asus ZenFone Max Pro M1 ini karena hemat baterai. Aku jadi semakin tertarik.
"Selain smartphone gaming, ASUS ZenFone Max Pro M1 sangat cocok buat selfie atau ambil photo," lanjut Desy.
Desy yang memang sudah paham dengan hobiku, makanya aku tak perlu meragukan solusinya. Semua sarannya sangat bagus dan cocok dengan keinginanku. Bahkan dia sendiri sudah memiliki dan membuktikan kehebatan Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1. Makanya aku kemudian memilih Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1.
Selama ini, aku sering bermain game di smartphone. Genggamananya terasa tidak nyaman karena layarnya yang kurang lebar. Selain itu, aku hanya bisa bermain game mobile legend dan Magic Tiles 3 saja karena ruang penyimpanan yang kecil dan butuh ruang internal yang sangat besar.
Magic Tiles 3 |
Tak Bisa Download PUBG Karena Penyimpanan Smartphoneku Kecil |
Pernah beberapa kali aku menginstal game PUBG. Namun penyimpanan di smartphoneku tidak cukup. Aku harus menghapus aplikasi yang lainnya. Rasanya bagai makan duri, sakit sekali.
Alasan memilih Asus ZenFone Max Pro M1 yang paling tepat bagiku karena keberadaan baterai 5.000 mAh dan fitur quick charge 4.0, Prosesor Qualcomm Snapdragon 636, dan layar 6 inci dengan resolusi full HD+ (2.160 x 1.080 piksel, 18:9). Ketiga fitur tersebut lebih unggul dibanding dengan smartphoneku saat ini. Dan fitur-fitur itu sangat dibutuhkan bagi pemain game di smartphone, seperti aku. Ditambah lagi dengan kamera yang aduhai bagus, cocok dengan hobiku yang selalu mengabadikan momen untuk blog.
"Ayo temani aku beli Asus ZenFone Max Pro M1. Aku jadi tertarik dengan smartphone limitless gaming itu," kataku.
Malam itu, kami langsung bergegas ke pusat perbelanjaan elektronik di Medan. Kami pun langsung menanyakan Asus ZenFone Max Pro M1. Ternyata harganya sangat murah. Mulai dari Rp 2 juta hingga 3 jutaan.
Pemilik tokonya juga menjelaskan kecanggihan smartphone Asus ZenFone Max Pro M1. Menurutnya, meski harga Asus ZenFone Max Pro M1 sangat murah, namun kualitas paling mahal. Dijamin tidak menyesal jika membeli Asus ZenFone Max Pro M1.
Limitless Gaming
Alasan Asus memilih terjun industri gaming karena ada tren yang tidak bisa dihindari yang terjadi di pasar global. Smartphone Asus ZenFone Max Pro M1 bisa dimiliki oleh lapisan pengguna. Karena bisa digunakan oleh semua orang, itu artinya harga smartphone Asus ZenFone Max Pro M1 sangat terjangkau.
Pada tahun 2018 perputaran uang dalam global gaming market mencapai sekitar 32.9 miliar Dollar Amerika. Untuk pengguna browser game 4,38 miliar Dollar Amerika dan 28,68 miliar Dollar Amerika yang instal game. Sedangkan Industri gaming dunia console mencapai 34,68 miliar Dollar Amerika.
Persentase Gamer Di Indonesia Dari Tahun ke Tahun |
Fungsi smartphone yang tadinya untuk multimedia, bisa beralih fungsi menjadi mesin gaming. Newzoo yang merupakan lembaga riset pasar untuk gaming, e-sport dan mobile market telah melaporankan pernyataan tren mobile gaming di Asia Tenggera terus meningkat. Game mobile menyumbang 55 persen pendapatan game di Asia pada tahun 2017.
Survei lainnya yang dilakukan oleh Yahoo di Taiwan menunjukkan bahwa ada sekitar 8,9 juta gamer di semester awal tahun 2017, dimana 97 persen di antaranya adalah pemain game mobile. Meningkatnya pasar mobile gaming di Asia Pasific, terutama di Indonesia, cukup untuk menarik minat strategis Asus dalam menggarap sektor tersebut. Alhasil, jadilah ZenFone Max Pro M1 ditenagai chipset yang lebih mumpuni.
Chip Qualcomm Snapdragon 636 |
Bekerjasama dengan Qualcomm, ASUS memutuskan memilih Snapdragon 636 sebagai otak dari ZenFone Max Pro M1. Pemilihan ini didasarkan pada kemampuan chipset tersebut yang menawarkan performa 40 persen lebih cepat dari pendahulunya, Snapdragon 625.
Kemampuannya pun sudah cukup terbukti mengesankan lewat raihan skor benchmark. Diuji menggunakan aplikasi benchmark paling favorit, AnTuTu, chipset Snapdragon 636 berhasil menembus skor 116 ribu poin. Angka tersebut sama dengan kemampuan chipset flagship Snapdragon 820.
Kelebihan Asus ZenFone Max Pro M1 |
Asus ZenFone Max Pro M1 Nyaman Digenggam |
Duh ini henpon cetar amat kak! Cakep jugaaa yah body dan specnya. Untuk kelas android sungguhlah hape ini menawan dan hati ini rasa rasa ingin memiliki
ReplyDeleteIya kak... ZenFone Max Pro M1 ini sudah menggunakan system android oreo. Mantap deh kak. Body dan spec juga keren. Pokoknya ga nyesal deh pakai smartphone gaming ZenFone Max Pro M1 ini
Deleteliat sekilas aja bentuknya dah bikin ngiler ni HP. tipis dan keliatan mewah. Kalo udah buat gaming lancar jaya udah dijamin prosesornya pasti handal nih wah wah wah jadi pengen beli, duh
ReplyDeleteliat sekilas aja bentuknya dah bikin ngiler ni HP. tipis dan keliatan mewah. Kalo udah buat gaming lancar jaya udah dijamin prosesornya pasti handal nih wah wah wah jadi pengen beli, duh
ReplyDeleteIya kak. RAM dan ROM sangat apik. Pokoknya ZenFone Max Pro M1 ini emang smartphone gaming semua kalangan. Jadi ga nyesal deh
DeleteSebagai pengguna setia asus aku percaya banget sama kualitas hp nya termasuk yang m1 ini. Dari spesifikasinya dijamin ga bakal ngecewain gamer yak
ReplyDeleteWah ternyata ada pengguna setia Asus.
DeleteIya kak. Asus ZenFone Max Pro M1 ini limitless gaming. Jadi ga akan ngecewain para gamer.
Kece badai spesifikasi smartphone ini... Gamer harus punya ya, kk...
ReplyDeleteHarus dong kak... Asus ZenFone Max Pro M1 ini emang limitless gaming. Jadi para gamers wajib punya.
DeleteAku pake juga hp ini. Puas banget ama baterainya. Apalagi kalo pas lagi traveling. Buat motret, buat ngegame, dengerin musik, baterainya awet. Gak perlu repot sering2 nyari colokan.
ReplyDeleteMantul bener ya kak smartphone asus ZenFone Max Pro M1 ini... Berarti selain limitless gaming, bisa juga dibawa traveling. Cocok sama semua kalangan.
DeleteCakep ya. Kalau aku kasih Chila nggak bakal berhenti nih bocah main game terus. Kayaknya aku juga malah bakal ketagihan kalau hpnya nggak hang atau nge-lag.
ReplyDeleteCakep banget emang Smartphone ZenFone Max Pro M1 ini kak. Ayo kasih Chila kak. Sekalian beli dua unit karena ZenFone Max Pro M1 cocok buat semua kalangan. Ga hang, baterai hemat, layar lebar, penyimpanan top, chip bagus, pokoknya mantap deh.
Deletecucok banget ya tuk yang suka game
ReplyDeleteapalagi hemat batrei
tp jangan kebablasan ya main gamenya hehehe
Ember... Biasa kalau udah main game, pasti kebablasan deh kak. Apalagi ZenFone Max Pro M1 ini smartphone gaming yang limitless gaming
Deletewaah, cakeep tuh..
ReplyDeleteYa bg. ZenFone Max Pro M1 emang mantul, mantap betul
Delete