Provinsi Sumatera Utara memiliki segudang tempat wisata yang sangat
menarik. Contohnya di Kabupaten Simalungun. Di sana banyak ditemukan air terjun
dan objek wisata yang cantik. Namun sayang, pemerintah belum mengelola seluruh
objek wisata tersebut.
Saya mengunjungi Air Terjun Basondur beberapa hari kemarin. Lokasinya berada di Desa Nabolak Baru, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun. Jaraknya sekitar 153 km atau sekitar 3 jam 30 menit dari kota Medan.
Air Terjun Basondur disebut juga dengan air terjun double karena
memiliki dua tingkatan. Letaknya berada di sekitar pemukiman warga. Di sekeliling Air Terjun Basondur terdapat pepohonan yang begitu rindang. Tebing yang tinggi
mengelilingi air terjun tersebut.
Waktu itu, saya melintasi Jalan Medan - Pematang Siantar. Di perjalanan,
saya melihat google maps karena belum tahu lokasi Air Terjun Basondur.
Untuk mempermudah, lokasi awal yang saya pilih adalah Tanah Jawa, Kabupaten
Simalungun.
Setelah mendapatkan lokasi Tanah Jawa, saya mencari Kecamatan Hatonduhan,
Kabupaten Simalungun. Sambil melintasi jalanan, saya juga bertanya ke warga
setempat. Ternyata ada beberapa warga yang juga tak tahu lokasi dan Air Terjun
Basondur.
Selain itu infrastruktur menuju Air Terjun Basondur terbilang cukup
parah. Maklum karena pemerintah belum mengelola seluruh objek wisata di sana
dengan baik. Ada sekitar 20 km jalanan yang rusak parah dan belum diaspal.
Semuanya dihiasi dengan lumpur dan bebatuan besar.
Jalan penghubung antar desa pun ada yang longsor. Hal itu membuat akses
terputus. Beruntung warga mengalihkan pengendara ke jalur lain. Butuh
perjuangan untuk sampai ke Air Terjun Basondur. Bagi yang mau berwisata ke Air
Terjun Basondur, usahakan bawa bekal dan periksa kendaraannya dengan baik.
Di kanan-kiri jalan terdapat banyak pohon sawit dan karet. Tak ada lampu
penerangan jalan di malam hari. Untuk itu harus menenda di sekitar Air Terjun
atau bisa numpang tidur di rumah warga sekitar.
Untuk mempermudah kita dalam menemukan Air Terjun Basondur, ada makam atau perkuburan orang muslim di persimpangan jalan masuk. Selain itu terdapat tukang potong
rambut. Jalannya sangat kecil. Hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Kalau
belum paham bisa tanya ke warga setempat. Itu pun kalau sudah masuk ke Desa
Nabolak Baru karena mereka yang sudah paham lokasi Air Terjun Basondur tersebut.
Belum banyak pengunjung yang berwisata ke Air Terjun Basondur. Dengan kata
lain, Air Terjun Basondur bisa dikategorikan masih perawan karena belum banyak
yang menjamahnya.
Tak ada uang retribusi saat berwisata di Air Terjun Basondur. Cukup membawa
uang untuk mengisi bahan bakar kendaraan, penginapan, dan makan kalau mau
berwisata ke sana.
“Hemat banget,” batinku. Berwisata hemat budget memang kesukaan
saya.
Menuruni jalan bukit, sorak gembira pun terpecah. Terdengar sautan air
terjun dari atas. Perlahan menuruni jalan bukit yang licin tersebut, mata terbelalak
dengan pemandangan Air Terjun Basondur yang indah.
Lanskap alam sekitar air terjun yang dikelilingi tebing batu yang tinggi
menambah indah panorama air terjun itu. Pepohonan besar yang rindang di sekitar
Air Terjun Basondur juga menambah segar pemandangannya. Hamparan pasir putih nan
asri menghiasi si air terjun perawan di Kabupaten Simalungun.
Tiba di lokasi Air Terjun Basondur, saya langsung mengambil photo di
tengah percikan air yang dibawa oleh angin segar. Bagi yang mau berenang,
airnya sangat bersih dan tak terlalu dalam. Saya memilih tak berenang karena
mau menuju lokasi wisata lainnya di Kabupaten Simalungun.
“Air Terjun ini sangat perpotensi sebagai tempat wisata bagi keluarga. Selain
itu dapat meningkatkan PAD,” pikirku.
Saran bagi Pemerintah Kabupaten Simalungun, khususnya Dinas Pariwisata
untuk mengelola Air Terjun Basondur. Daerah Kecamatan Hatonduhan sangat
berpotensi meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Simalungun. Keindahan alamnya tak kalah menarik dengan air terjun di luar
daerah.
Bocah udik selalu berhasil menemukan tempat wisata yg belum banyak dijamah bahkan diketahui orang-orang,
ReplyDeleteTapi dengan tangakahan, masih lebih favorit bg Alfi Tangakahan kan yaa 😅
Noted. Jadi next destinasi nih
ReplyDeleteSimalungun emang kaya akan air terjun yaa.. dan banyak yg blm saya kunjungi hehe
Wuihhh keren abisss... Perjalanan yg infrastrukturnya msh jelek dan ada longsor, terbayarkan ya Bg...dg lanskap alam yg masih perawan. Serasa punya air terjun pribadi ah, mantul!
ReplyDeleteMertua saya itu asli kelahiran Simalungun. Jadi auto nyesel juga kenapa gak dari beliau masih hidup tidak pernah ngajak wisata ke air terjun basondur yang keren ini.
ReplyDeleteKlo masih perawan gitu, masih banyak penunggunya tu gak bang alfie?
ReplyDeleteMaapkan pertanyaan saya yang gak mutu ini.
#dasarmamakmamakpenakut 😞
Ya kak.. agak sulit juga nih ya kalo mau ke situ sama anak-anak. Akses jalannya memang penuh rintangan. Tapi emang terbayar langsung ketika sampe, cantik banget tempatnya.
ReplyDeleteyahhhh sayang kali cm bisa pakai motor >< mudah2an setelah ada postingan ini bnyak yg ngeh terus jalannya diperbaiki ya bang wkwk aamiin
ReplyDeleteMasyaAllah, bagus banget air terjunnya ya bang. Masih asri dan bersih. Tapi sayangnya akses jalannya masih sulit ya.
ReplyDeleteAir terjunnya alami cantiknya semoga ada langkah bisa menikmati pemandangan alamnya
ReplyDeleteIni deket ama kebun Tonduhan PTPN IV kan bang? Boleh nih kalo saya ada dinas sekali2 mampir di air terjun ini. Memang arealnya berbukit, jadi pasti banyak air terjun yang bisa dijadikan objek wisata.
ReplyDeletebiasanya ke lokasi air terjun harus mendaki gunung lewati lembah yakan bang. klo mau kesini itu harus tracking kah apa kita smpe sana berkendara udh bsa dapat lokasi air terjun bang?
ReplyDelete